Minggu, 28 Oktober 2018

Teks Pidato Persuasif
A. Pengertian Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah pesan yang disampaikan kepada sekelompok khalayak oleh seorang pembicara yang hadir untuk mempengaruhi pilihan khalayak melalui pengkondisian, penguatan, atau pengubahan tanggapan (respon) mereka terhadap gagasan, isu, konsep, atau produk.Upaya persuasif akan berhasil baik bila pesan yang disampaikan memiliki akibat sesuai dengan yang diharapkan: pesan tersebut dalam beberapa hal mempengaruhi pilihan khalayak.
Jadi pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk memengaruhi, mengajak, atau membujuk pendengar untuk mengikuti keinginan pembicara secara sukarela.

B. Tujuan Pidato Persuasif
Pidato persuasif bertujuan ingin mengajak / membujuk kepada pendengar. Contohnya adalah pidato kampanye dan pidato keagamaan.

1. Pembentukan tanggapan
Salah satu tujuan pidato persuasif adalah membentuk cara khalayak memberikan tanggapan. Pembentukan dapat dilakukan baik khalayak mengetahui banyak tentang suatu topik maupun tidak, tetapi akibat pembentukan, begitu gambling terlihat pada saat khalayak mengetahui sedikit tentang topik.Pembicara persuasif mengaitkan gagasan atau sesuatu yang baru terhadap nilai yang telah melekat pada khalayak. Pembicara harus menyadari bahwa pembentukan itu adalah proses pertalian ide-ide baru dengan nilai-nilai yang mapan bagi khalayak, dan yang hasil-hasilnya adalah perubahan perilaku.

2. Penguatan tanggapan
Maksud kedua pidato persuasif adalah “penguatan” tanggapan bagi sekelompok khalayak untuk mengharapkan kesinambungan perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa topik, gagasan, atau isu.
Penguatan tanggapan dikaitkan dengan nilai-nilai da sikap yang sudah ada dalam khalayak. Nilai-nilai bercirikan kesenangan, kekuatan, dan kepentingan.

3. Pengubahan tanggapan
Maksud ketiga pdato persuasif adalah pengubahan tanggapan sekelompok khalayak untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu konsep atau gagasan.Pembicara persuasif berupaya untuk mengubah tanggapan sambil meminta kepada khalayak untuk mewakli dan /atau menghentikan beberapa perilaku, seperti merokok, buang sampah sembarangan, dll. Dalam banyak cara, pengubahan tanggapan dapat enjadi sebuah tugas yang sulit. Pembicara dapat membentuk kesan seseorang terhadap yang baru tanpa terlalu membingungkan kehidupan mereka. Pembentukan tanggapan dihubungkan secara teliti dengan belajar; penguatan sebagian besar dikesampingkan sebagai suatu maksud persuasif, tetapi pengubahan tanggapan adalah fokus utama pidato persuasif.

C. Prinsip-Prinsip Pidato Persuasif
1. Membujuk demi konsistensi
Prinsip pertama persuasif yaitu khalayak lebih memungkinkan untuk mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang dianjurkan sejalan dengan kepercayaan, sikap, dan nilai mereka saat ini.
Orang-orang yang mencoba membujuk orang lain perlu mengakui bahwa nilai, sikap, dan kepercayaan merefleksikan tingkat keyakinan yang berbeda sebab nilai yang ada amat sulit berubah, begitu juga dengan kepercayaan. Perlu diakui bahwa apa pun yang dianjurkan demi suatu perubahan perilaku akan lebih mungkin bisa berhasil apabila hal tersebut konsisten dengan nilai, sikap, dan kepercayaan.
Pembicara persuasif menggunakan konsistensi ini melewati masa berdasarkan penilaian kesempatan untuk pembentukan, penguatan, dan pengubahan tanggapan khalayak, dan berdasarkan takaran pesan terhadap posisi khalayak itu. Pembujuk yang efektif menggunakan konsistensi khalayak untuk membentuk, meguatkan, atau mengubah khalayak tersebut.

2. Membujuk demi perubahan-perubahan kecil
Prinsip kedua persuasif adalah bahwa khalayak lebih memungkinkan untuk megubah perilaku mereka apabila perubahan yang dianjurkan khalayak merupakan perubahan kecil bukan perubahan perilaku besar mereka. Kesalahan umum pembicara pemula adalah keinginan yang menuntut terlalu banyak perubahan dan tergesa-gesa karena alasan yang terlalu sederhana, sedangkan perubahan-perubahan apa saja yang bisa terjadi pada mereka mungkin merupakan sesuatu yang sederhana.
Satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan berapa banyak yang dituntut dari seorang khalayak adalah berdasarkan tingkat komitmen mereka.
Seorang pembicara akan berhadapan juga dengan perlawanan seketika apabila ia menuntut perubahan-perubahan dalam perilaku yang bertentangan apa yang telah tercakup. Pada sisi lain, kelompok khalayak yang heterogen dari orang yang tidak berkehendak kuat tentang isu mengenai latihan yang teratur akan mudah dalam pembentukan tanggapan yang sesungguhnya, dan sebagian khalayak yang berkehendak kuat akan menerima penguatan dan sekurang-kurangnya akan memepertimbangkan pengkondisian beberapa perubahan kecil dalam perilaku. Pembujuk yang sukses dan terlatih dengan tajam melihat perubahan-perubahan kecil, yang konsisten dengan tujuan persuasif, mungkin mengandung simpati dari khalayak.

3. Membujuk demi keuntungan
Prinsip ketiga persuasif adalah khalayak lebih mungkin mengubah perilakunya apabila perubahan yang disarankan akan menguntungkan mereka lebih dari biaya yang akan mereka keluarkan. Kapan pun pembicara menyampaikan suatu pidato persuasif, perlu dipertimbangkan biaya-biayanya dan bagaimana pembicara sanggup mengurangi biaya-biaya tersebut sehingga mereka akan merasa memperoleh keuntungan-keuntungan yang pembicara usulkan.

4. Membujuk demi pemenuhan kebutuhan
Prinsip keempat dari persuasif adalah khalayak lebih mungkin untuk mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang disarankan berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan mereka.

5. Membujuk berdasarkan pendekatan-pendekatan gradual
Efektivitas pidato persuasif bergantung pada penerimaan khalayak terhadap perubahan yang disarankan pembicara dalam kehidupan mereka. Prinsip yang dijelaskan dalam bagian ini menganjurkan pendekatan gradual yang lebih memungkinkan untuk bekerja dibandingkan dengan pendekatan yang meminta khalayak untuk segera merubah perilakunya. Sering kali pembujuk yang efektif mulai dengan landasan umum dan penyamaan orientasi dengan mengutarakan kesesuaian khalayak dengan gagasan dan latar belakang. Sering juga pembujuk yang berhasil bertolak dari argument dan bukti bahwa khalayak sangat mudah menerima daripada sebaliknya, khalayak lebih sulit untuk menerimanya


D. Ciri-ciri Teks Pidato Persuasif
1. Bersifat mendorong /mengajak 
     2.Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar pendengar menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya.

E. Struktur Teks (Pidato Persuasif)
Struktur teks pidato terdiri atas 3 bagian, yaitu pembukaan, isi pidato, dan yang terakhir isi pidato. Ketiga struktur tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam sebuah teks pidato terutama pidato persuasif. Karena salah satu struktur tidak, maka teks pidato tersebut tidak akan menjadi teks pidato yang sempurna. Untuk lebih jelasnya lihat penjelasan struktur pidato di bawah ini.

1. Pembukaan
Pembukaan teks pidato terdiri atas :
a. Salam pembuka
b. Ucapan Penghormatan/ Sapaan
c. Ucapan Syukur atau terima kasih
d. Pengantar
2. Isi Pidato
Isi Pidato adalah bagian yang penting karena dalam isi ini mengandung inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini sang orator akan menjelaskan secara detail dan juga jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendengar. 
3. Penutup Pidato
Penutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Pidato yang baik biasanya berisi hal-hal berikut:
-Simpulan secara ringkas dari materi yang dijelaskan.
-Permintaan maaf kepada pendengar jika ada salah dalam berkata dan juga   menyinggung pembaca.
-Salam penutup.
F. Ciri-ciri kebahasaan teks pidato
1.        kalimat aktif : suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).
2.        kata tugas : kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk kata tugas selalu tetap (tidak bisa mengalami perubahan).
3.        kosakata emotif : Menimbulkan reaksi pembicara atau sikap pembicara mengenai atau terhadap sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan.
Secara sederhana, kosakata emotif merupakan kosakata yang berhubungan dengan emosi dan perasaan dan bisa membuat orang tersulut emosi kala mendengar atau membacanya. Adapun emosi yang ditimbulkan oleh kosakata emotif biasanya adalah emosi yang posisif, seperti senang ataupun termotivasi. Kosakata emotif sendiri bisa ditemukan di dalam contoh pidato, contoh kalimat seruan, atau dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, kosakata emotif sendiri terkadang mengandung makna konotatif dan contohnya, di mana kosakata emotif yang diungkapkan maknanya belum tentu sama dengan makna yang sebenarnya.. Adapun contoh kalimat kosakata emotif sendiri adalah sebagai berikut.
v  Ayo, wahai pemuda harapan bangsa, kita songsong masa depan yang lebih cerah untuk nusa dan bangsa kita!
v  Ayo, kobarkan semangat kita yang sempat padam di dada kita!
v  Mari, kita jaga lingkungan kita dari tindak tanduk sampah masyarakat.
v  Wahai saudara-saudaraku sekalian, marilah kita singsingkan lengan baju kita demi kemajuan nusa dan bangsa kita!
v  Mari Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian, kita jaga anak-anak dan cucu-cucu kita dari cengkraman narkoba dan kenakalan remaja!
v  Berusahalah hingga titik darah penghabisan!
v  Mari kita ulurkan tangan kita kepada orang yang membutuhkan.
4.        kosakata bidang ilmu pengetahuan: Menggunakan kata-kata dalam bidang ilmu pengetahuan.
Contoh:barter,dumping,fotosintesis,okulasi,transplantasi,diagnosis dll.
5.         sinonim : Persamaan kata
Sinonim adalah kata yang memiliki persamaan arti. Sinonim adalah beberapa kata yang mempunyai arti sama atau hampir sama. Sinonim disebut juga padanan kata. Sinonim adalah kata yang memiliki makna atau arti yang sama. Contoh dalam bahasa Indonesia, yaitu
·                      bohong = dusta
·                      haus = dahaga
·                      pakaian = baju
·                      bertemu = berjumpa
·                      buruk = jelek
6.         kata benda abstrak

7.         pembendaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar