Minggu, 28 Oktober 2018

Teks Laporan Percobaan

A.    Pengertian Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan,. Pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan  untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah  melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

          Fungsi Laporan
1.                   Sebagai bahan pertanggungjawaban
2.                   Alat menyampaikan informasi
3.                   Alat pengawasan
4.                   Bahan penilaian
5.                   Bahan pengambilan keputusan
Manfaat Laporan
1.                   Dasar penentuan kebijakan.
2.                   Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
3.                   Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
4.                   Sebagai sumber informasi
Ciri-ciri Laporan
1.         Ringkas
2.         Lengkap
3.         Logis
4.         Sistematis

B.     Pengertan Teks Laporan Percobaan
Adalah teks yang berisi paparan hasil percobaan yang disusun secara sistematis.
C.    Struktur Teks Laporan Percobaan
a)        Pernyataan Umum
Pernyataan – pernyataan umum yang disampaikan untuk mengarahkan atau mengantarkan pembaca kepada pembahasan atau hal yang akan dilaporkan. Biasanya pernyataan umum terletak pada awal teks.
b)        Uraian
Bagian yang mengandung poin – poin atau aspek-aspek laporan yang disusun berdasarkan klasifikasi tertentu. 

D.    Ciri Kebahasaan Teks Laporan Percobaan
1)        Kata Umum
Pengertian kata umum
Kata umum adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang luas (makna kata umum sifatnya luas) yang mana, kata-kata tersebut masih dapat diperincikan atau dijabarkan menjadi lebih khusus (lebih lanjut) dan menjadi lebih sederhana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata umum adalah kata kata yang didalamnya mengandung makna yang masih bisa untuk dijabarkan

Pengertian kata khusus
Kata khusus adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang terbatas (makna kata khusus sifatnya sempit) yang mana, kata-kata tersebut sudah tidak dapat diperincikan atau dijabarkan lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata khusus adalah kata kata yang didalamnya mengandung makna yang tidak bisa untuk dijabarkan lagi.

Contoh kata umum
Contoh kata khusus
Buah-buahan
Mangga
Apel
Jeruk
Nanas
Anggur
Dan lain sebagainya.
Hewan ternak
Ayam
Sapi
Kambing
Domba
Itik
Dan lain sebagainya.
Binatang
Monyet
Kelinci
Gajah
Harimau
Rusa
Dan lain sebagainya.
Melihat
Menatap
Memandang
Menyaksikan
Menonton
Mengintip
Dan lain sebagainya.
Membawa
Memikul
Menenteng
Menjinjing
Dan
 

2)        Kata Tugas
Kata tugas adalah kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk kata tugas selalu tetap (tidak bisa mengalami perubahan).

JENIS-JENIS KATA TUGAS
1. Preposisi (kata depan)

Preposisi adalah yaitu kata tugas yang terletak di depan sebuah kata, terutama pada kata benda, yang berfungsi untuk menentukan hubungan suatu kata.
Contoh :
- di Jakarta
- dari sekolah
- ke sawah
- dsb

2. Konjungsi (kata hubung)

Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat ataupun antar paragraf. Konjungsi (kata hubung) terbagi menjadi empat. yaitu :

a, Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan yang memiliki hubungan yang setara. contoh : dan, atau, serta

b. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan kata, frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif rerdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan.
Contoh : baik saya maupun dia tidak menyukai hal itu
               Bukannya aku tidak suka, tetapi sifatnya membuat orang muak

c. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya.
Contoh :
- Biapun begitu
- Akan tetapi 
- Meskipun demikian
- dsb

d. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang merupakan anak kalimat.

Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu:
1.   Konjungsi subordinatif waktu,
      Contoh  : sejak, semenjak, sedari, sewaktu.
2.   Konjungsi subordinatif syarat,
      Contoh  : jika, jikalau, bila, kalau.
3.   Konjungsi subordinatif pengandaian,
      Contoh  : seandainya, seumpama.
4.   Konjungsi subordinatif konsesif,
      Contoh  : biarpun, sekalipun.
5.   Konjungsi subordinatif pembandingan,
      Contoh  : seakan-akan, seperti.
6.   Konjungsi subordinatif sebab,
      Contoh  : sebab, karena, oleh sebab.
7.   Konjungsi subordinatif hasil,
      Contoh  : sehingga, sampai.
8.   Konjungsi subordinatif alat,
      Contoh  : dengan, tanpa.
9.   Konjungsi subordinatif cara,
      contoh , contoh
10. Konjungsi subordinatif komplementasi
      Contoh : bahwa.
11. Konjungsi subodinatif atribut,
      Contoh  : yang
12. Konjungsi subordinatif perbandingan,
      Contoh  : sama ... dengan, lebih ... dari.

3. Artikula (kata sandang)

Kata sandang adalah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi.
Fungsi kata sandang :
- untuk menentukan kata benda,
- mensubstansikan suatu kata.

Contoh kata sandang :
- yang,
- itu,
- nya,
- si,
- sang,
- hang,
- dang.

Dalam Bahasa Indonesia kata sandang dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :

1. Artikula yang bersifat gelar
Contoh : sang, hang, dang, sri.

2. Artikula yang mengacu ke makna kelompok/makna korelatif
Contoh : Para

3. Artikula yang menominalkan
Contoh : Si budi kecil kuyup menggigil

4. Interjeksi (kata seru)

Yang dimaksud dengan interjeksi atau kata seru adalah kata yang dipakai untuk mengungungkapkan perasaan.
Contoh kata seru yang terdapat dalam bahasa Indonesia :
1. Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll.
2. Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata benda atau     kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll.
3. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, Insya Allah, dll.

5. Partikel Penegas

Partikel penegas adalah kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat jenis partikel penegas, yaitu :
- ( -kah )
- ( -lah )
- ( - pun )
- ( -tah )

3)        Kata Kerja aktif
Kata kerja atau verba mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas. Kata kerja biasanya berfungsi sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat. Pada umumnya kata kerja tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan: sangat, agak, sekali. Kata kerja tidak dapat diberi awalan ter- yang berati ‘paling’.
Contoh:    Pencuri itu lari.
                 Mereka sedang belajar di kamar.
                 Bom itu seharusnya tidak meledak.
                 Orang asing itu tidak akan suka masakan Indonesia.

Macam-macam Verba (Kata Kerja)
a.      Verba Transitif.
Verba transitif adalah verba yang memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif, dan objek itu dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contoh: Ibu sedang membersihkan kamar itu. (Kamar itu sedang dibersihkan ibu)
     Saya sedang mencari pekerjaan. (Pekerjaan sedang saya cari)
Verba transitif terdiri atas verba ekatransitif, verba dwitransitif, dan verba semitransitif.
Verba Ekatransitif adalah verba transitif yang diikuti oleh satu objek
     Contoh: Ibu akan membeli baju baru.
Verba Dwitransitif adalah verba yang dalam kalimat aktif dapat diikuti oleh dua nomina (kata benda), satu sebagai objek dan satunya lagi sebagi pelengkap.
     Contoh: Ibu akan membelikan kakak baju baru.
Verba Semitransitif adalah verba yang objeknya boleh ada dan boleh juga tidak.
     Contoh: Ayah sedang mambaca (koran).
b.   Verba Taktransitif / Intransitif
       Verba taktransitif adalah verba yang tidak memiliki nomina di belakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
       Contoh: Ayah sedang mandi.
        Rumah itu berdinding bambu.
        Gadis itu tersipu-sipu.
        Buah mangga itu membusuk.
4)        Kata benda
Kata benda atau nomina merupakan kata-kata yang menunjukkan sebuah benda baik itu yang memiliki sifat abstrak atau konkret. Di dalam bahasa Indonesia, kata benda sendiri terdiri dari beberapa jenis jika didasari dengan proses pembentukan kata benda yakni kata benda dasar yang merupakan kata-kata menunjukkan indentitas sebuah benda secara konkret, sehingga membuat kata-kata tersebut tidak bisa diuraikan ke bentuk yang berbeda. Sementara kata benda turunan adalah jenis kata benda yang dibentuk karena afiksasi sebuah kata dengan kata lain.

Jenis-Jenis Kata Benda
1. Jenis Kata Benda dari Proses Pembentukkannya
Dari proses pembentukkannyajenis jenis kata benda terdiri dari 2 jenis yang berbeda yakni kata benda dasar dan kata benda turunan.
1.1. Kata Benda Dasar
Kata benda dasar atau nomina dasar merupakan kata-kata yang secara konkret memperlihatkan identitas sebuah benda sehingga kata tersebut sudah tidak dapat lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contohnya televisi, meja, baju dan sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·        Kami sekeluarga sedang bersantai menonton televisi.
·        Meja belajar adik terlihat sudah usang.
·        Ibu mencuci baju.
     1.2. Kata Benda Turunan
Kata benda turunan adalah terbentuknya kata benda karena adanya proses afiksasi sebuah kata dengan kata lainnya. Sedangkan proses pembentukannya sendiri juga terdiri dari beberapa bentuk, yakni :
·         Verba + (-an) : masakan, makanan, minuman. Contoh kata benda turunan Verba + (-an) dalam kalimat :
1.      Masakan yang disajikan di restoran itu sangat lezat. (Masak adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi sehingga menjadi kata benda turunan masakan).
2.      Sita membeli minuman dingin di toko sebelah. (Minum adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi sehingga menjadi kata benda turunan minuman).
3.      Rudi selalu membawa makanan dari rumah sebagai bekal sekolah. (Makan adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi sehingga menjadi kata benda turunan makanan).
·         (Pe-) + Verba : pemahat, pencuri, pembalap. Contoh kata benda turunan (Pe-) + Verba dalam kalimat :
1.      Pencuri itu akhirnya tertangkap setelah melakukan aksinya. (Curi adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dengan penambahan awalan -pe sehingga menjadi kata benda turunan pencuri).
2.                 Pembalap motor liar ditertibkan para petugas karena mengganggu lalulintas. (Balap adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat awalan -pe sehingga menjadi kata benda turunan pembalap).
3.      Pemahat di desaku berhasil menjual karya seninya dengan harga yang mahal. (Pahat adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat awalan -pe sehingga menjadi kata benda turunan pemahat).
·       (Pe-) + Adjektiva : pemakan, penari, pemarah. Contoh kata benda turunan (Pe-) + Adjektiva dalam kalimat :
1.    Harimau adalah salah satu hewan pemakan daging. (Kata pemakan menjadi kata benda turunan karena mendapatkan awalan pe-).
2.    Ani adalah seorang penari Bali yang handal. (Penari menjadi kata benda turunan karena mendapatkan awalan pe-).
3.    Haris sudah berubah menjadi orang yang pemarah setelah orangtuanya meninggal dunia. (Pemarah menjadi kata benda turunan karena mendapatkan awalan pe-).
·       (Pe-) + Nomina + (-an) : perkawinan, perbelanjaan, perbukitan. Contoh kata benda turunan Pe-) + Nomina + (-an) dalam kalimat :
1.    Perkawinan kedua pasangan tersebut menjadi pesta paling meriah tahun ini. (Kawin adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat awalan pe- serta akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).
2.    Ibu pergi ke pusat perbelanjaan untuk kebutuhan rumah tangga. (Belanja adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi serta mendapat awalan pe- dan akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).
3.    Di belakang rumahku terdapat perbukitan kecil yang sangat indah. (Bukit adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat awalan pe- serta akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).
2. Jenis Kata Benda Menurut Wujud
Jenis kata benda menurut wujudnya juga dibedakan menjadi 2 jenis yakni:
2.1. Kata Benda Konkret
Kata benda konkret merupakan benda yang wujudnya terlihat dengan jelas dan bisa ditangkap pancaindera. Contoh : mobil, sepeda, sendok, selimut, kertas dan sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·           Ayah pergi ke kantor menggunakan mobil. (Mobil adalah kata benda dengan wujud jelas dan bisa dipegang/disentuh oleh pancaindera).
·           Aku dan adik selalu main sepeda di sore hari. (Sepeda adalah kata benda dengan wujud jelas dan bisa dipegang oleh pancaindera).
·           Malam ini sangat dingin, sehingga aku tidur menggunakan selimut. (Selimut adalah kata benda dengan wujud jelas dan bisa disentuh oleh pancaindera).
2.2. Kata Benda Abstrak
Kata benda abstrak merupakan merupakan benda yang bentuknya tidak terlihat dan tidak bisa ditangkap oleh pancaindera, akan tetapi keberadaannya nyata. Contoh : solusi, gas, kegembiraan, kesedihan dan sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·           Solusi yang ia berikan selalu menjadi keputusan baik bagi perusahaan. (Solusi adalah kata benda yang bentuknya tidak bisa dipegang atau disentuh oleh pancaindera).
·           Dari gudang tersebut, tercium bau gas yang sangat menyengat. (Gas adalah kata benda yang bentuknya tidak bisa disentuh oleh pancaindera).
·           Kegembiraan meliputi keluarga ani karena kedatangan kerabatnya dari kampung halaman. (Kegembiraan merupakan kata benda yang bentuknya tidak bisa dipegang oleh pancaindera).
3. Kata Benda Yang Dibendakan
Selain 2 jenis kata benda di atas, masih ada jenis kata benda lain yakni kata yang dibendakan. Kata yang dibendakan merupakan kata yang sesungguhnya tidak tersusun dari kata benda asli, akan tetapi dianggap sebagai kata benda karena ditambahkan imbuhan. Contoh: Kesucian, kekuatan, pelukis dan sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·           Kesucian seorang wanita harus selalu dijaga sampai ia menikah nanti. (Kesucian adalah kata yang dibendakan yang bukan merupakan kata benda asli namun dianggap kata benda karena mendapat imbuhan).
·           Kekuatan yang dimiliki petinju tersebut berhasil membuat kalah lawannya. (Kekuatan adalah kata yang dibendakan yang bukan merupakan kata benda asli namun dianggap kata benda karena mendapat imbuhan).
·           Karya pelukis asal Jawa Tengah tersebut berhasil mengharumkan nama Indonesia di mancanegara. (Pelukis adalah kata yang dibendakan yang bukan merupakan kata benda asli namun dianggap kata benda karena mendapat imbuhan).

5)        Istilah teknis
Kata yang memiliki arti khusus dalam bidang tertentu
6)        Kalimat aktif
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P) kepada objek (O)
contoh:
Ani menyirami bunga.
Ayah membeilkanku sebuah sepeda.
John merusak bukunya Andi.
Ciri-ciri kalimat aktif:
1. Pada kalimat aktif subjek melakukan suatu tindakan yang langsung mengenai objeknya.
2. Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau Ber-
3. Ada kalimat aktif yang memerlukan objek
4. Ada kalimat aktif yang tidak memerlukan objek. Setelah mendapat predikat subjek ditambah pelengkap atau keterangan.
5. Kalimat Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K

Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang berupa predikat oleh objek.
Contoh: 
Tanaman disirami oleh ibu.
Kakak dibelikan sebuah jam tangan oleh ayah
Bajuku dicuci oleh ibu.

Ciri-ciri kalimat pasif:

1. Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif. 

2. Predikat menggunakan awalan di-, ke-an  atau ter-

Contoh: Rumahnya terbakar oleh si jago merah.
Ruangan kelas disapu oleh kami. (aktif)

Rumahku kemasukan Maling tadi malam. (pasif)