Teks
Laporan Percobaan
A.
Pengertian
Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan
atau suatu kegiatan,. Pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan
tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan
bahan atau keterangan untuk
informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri
oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor
telah melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan.
Fungsi
Laporan
1.
Sebagai bahan
pertanggungjawaban
2.
Alat menyampaikan
informasi
3.
Alat pengawasan
4.
Bahan penilaian
5.
Bahan pengambilan
keputusan
Manfaat Laporan
1.
Dasar penentuan
kebijakan.
2.
Bahan penyusunan
rencana kegiatan berikutnya.
3.
Mengetahui
perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
4.
Sebagai sumber
informasi
Ciri-ciri Laporan
1. Ringkas
2. Lengkap
3. Logis
4. Sistematis
B.
Pengertan
Teks Laporan Percobaan
Adalah teks yang berisi paparan
hasil percobaan yang disusun secara sistematis.
C.
Struktur
Teks Laporan Percobaan
a)
Pernyataan
Umum
Pernyataan
– pernyataan umum yang disampaikan untuk mengarahkan atau mengantarkan pembaca
kepada pembahasan atau hal yang akan dilaporkan. Biasanya pernyataan umum
terletak pada awal teks.
b)
Uraian
Bagian yang mengandung poin – poin atau aspek-aspek
laporan yang disusun berdasarkan klasifikasi tertentu.
D.
Ciri
Kebahasaan Teks Laporan Percobaan
1)
Kata Umum
Pengertian kata umum
Kata umum adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang
luas (makna kata umum sifatnya luas) yang mana, kata-kata tersebut masih dapat
diperincikan atau dijabarkan menjadi lebih khusus (lebih lanjut) dan menjadi
lebih sederhana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata umum adalah kata kata yang didalamnya mengandung makna yang masih bisa
untuk dijabarkan
Pengertian kata khusus
Kata khusus adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang
terbatas (makna kata khusus sifatnya sempit) yang mana, kata-kata tersebut
sudah tidak dapat diperincikan atau dijabarkan lagi. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa definisi kata khusus adalah kata kata yang
didalamnya mengandung makna yang tidak bisa untuk dijabarkan lagi.
Contoh kata umum
|
Contoh kata khusus
|
Buah-buahan
|
Mangga
Apel Jeruk Nanas Anggur Dan lain sebagainya. |
Hewan ternak
|
Ayam
Sapi Kambing Domba Itik Dan lain sebagainya. |
Binatang
|
Monyet
Kelinci Gajah Harimau Rusa Dan lain sebagainya. |
Melihat
|
Menatap
Memandang Menyaksikan Menonton Mengintip Dan lain sebagainya. |
Membawa
|
Memikul
Menenteng Menjinjing Dan |
2)
Kata Tugas
Kata tugas adalah kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan
tidak memiliki makna leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika
dihubungkan dengan kata lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah
kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk
kata tugas selalu tetap (tidak bisa mengalami perubahan).
JENIS-JENIS KATA TUGAS
1. Preposisi (kata depan)
Preposisi adalah yaitu kata tugas yang terletak di depan sebuah kata, terutama pada kata benda, yang berfungsi untuk menentukan hubungan suatu kata.
Contoh :
- di Jakarta
- dari sekolah
- ke sawah
- dsb
2. Konjungsi (kata hubung)
Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat ataupun antar paragraf. Konjungsi (kata hubung) terbagi menjadi empat. yaitu :
a, Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan yang memiliki hubungan yang setara. contoh : dan, atau, serta
b. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan kata, frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif rerdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan.
Contoh : baik saya maupun dia tidak menyukai hal itu
Bukannya aku tidak suka, tetapi sifatnya membuat orang muak
c. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya.
Contoh :
- Biapun begitu
- Akan tetapi
- Meskipun demikian
- dsb
d. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang merupakan anak kalimat.
Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu:
1. Konjungsi subordinatif waktu,
Contoh : sejak, semenjak, sedari, sewaktu.
2. Konjungsi subordinatif syarat,
Contoh : jika, jikalau, bila, kalau.
3. Konjungsi subordinatif pengandaian,
Contoh : seandainya, seumpama.
4. Konjungsi subordinatif konsesif,
Contoh : biarpun, sekalipun.
5. Konjungsi subordinatif pembandingan,
Contoh : seakan-akan, seperti.
6. Konjungsi subordinatif sebab,
Contoh : sebab, karena, oleh sebab.
7. Konjungsi subordinatif hasil,
Contoh : sehingga, sampai.
8. Konjungsi subordinatif alat,
Contoh : dengan, tanpa.
9. Konjungsi subordinatif cara,
contoh , contoh
10. Konjungsi subordinatif komplementasi
Contoh : bahwa.
11. Konjungsi subodinatif atribut,
Contoh : yang
12. Konjungsi subordinatif perbandingan,
Contoh : sama ... dengan, lebih ... dari.
3. Artikula (kata sandang)
Kata sandang adalah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi.
Fungsi kata sandang :
- untuk menentukan kata benda,
- mensubstansikan suatu kata.
Contoh kata sandang :
- yang,
- itu,
- nya,
- si,
- sang,
- hang,
- dang.
Dalam Bahasa Indonesia kata sandang dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :
1. Artikula yang bersifat gelar
Contoh : sang, hang, dang, sri.
2. Artikula yang mengacu ke makna kelompok/makna korelatif
Contoh : Para
3. Artikula yang menominalkan
Contoh : Si budi kecil kuyup menggigil
4. Interjeksi (kata seru)
Yang dimaksud dengan interjeksi atau kata seru adalah kata yang dipakai untuk mengungungkapkan perasaan.
Contoh kata seru yang terdapat dalam bahasa Indonesia :
1. Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll.
2. Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll.
3. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, Insya Allah, dll.
5. Partikel Penegas
Partikel penegas adalah kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat jenis partikel penegas, yaitu :
- ( -kah )
- ( -lah )
- ( - pun )
- ( -tah )
1. Preposisi (kata depan)
Preposisi adalah yaitu kata tugas yang terletak di depan sebuah kata, terutama pada kata benda, yang berfungsi untuk menentukan hubungan suatu kata.
Contoh :
- di Jakarta
- dari sekolah
- ke sawah
- dsb
2. Konjungsi (kata hubung)
Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat ataupun antar paragraf. Konjungsi (kata hubung) terbagi menjadi empat. yaitu :
a, Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan yang memiliki hubungan yang setara. contoh : dan, atau, serta
b. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan kata, frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif rerdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan.
Contoh : baik saya maupun dia tidak menyukai hal itu
Bukannya aku tidak suka, tetapi sifatnya membuat orang muak
c. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya.
Contoh :
- Biapun begitu
- Akan tetapi
- Meskipun demikian
- dsb
d. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang merupakan anak kalimat.
Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu:
1. Konjungsi subordinatif waktu,
Contoh : sejak, semenjak, sedari, sewaktu.
2. Konjungsi subordinatif syarat,
Contoh : jika, jikalau, bila, kalau.
3. Konjungsi subordinatif pengandaian,
Contoh : seandainya, seumpama.
4. Konjungsi subordinatif konsesif,
Contoh : biarpun, sekalipun.
5. Konjungsi subordinatif pembandingan,
Contoh : seakan-akan, seperti.
6. Konjungsi subordinatif sebab,
Contoh : sebab, karena, oleh sebab.
7. Konjungsi subordinatif hasil,
Contoh : sehingga, sampai.
8. Konjungsi subordinatif alat,
Contoh : dengan, tanpa.
9. Konjungsi subordinatif cara,
contoh , contoh
10. Konjungsi subordinatif komplementasi
Contoh : bahwa.
11. Konjungsi subodinatif atribut,
Contoh : yang
12. Konjungsi subordinatif perbandingan,
Contoh : sama ... dengan, lebih ... dari.
3. Artikula (kata sandang)
Kata sandang adalah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi.
Fungsi kata sandang :
- untuk menentukan kata benda,
- mensubstansikan suatu kata.
Contoh kata sandang :
- yang,
- itu,
- nya,
- si,
- sang,
- hang,
- dang.
Dalam Bahasa Indonesia kata sandang dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :
1. Artikula yang bersifat gelar
Contoh : sang, hang, dang, sri.
2. Artikula yang mengacu ke makna kelompok/makna korelatif
Contoh : Para
3. Artikula yang menominalkan
Contoh : Si budi kecil kuyup menggigil
4. Interjeksi (kata seru)
Yang dimaksud dengan interjeksi atau kata seru adalah kata yang dipakai untuk mengungungkapkan perasaan.
Contoh kata seru yang terdapat dalam bahasa Indonesia :
1. Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll.
2. Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll.
3. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, Insya Allah, dll.
5. Partikel Penegas
Partikel penegas adalah kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat jenis partikel penegas, yaitu :
- ( -kah )
- ( -lah )
- ( - pun )
- ( -tah )
3)
Kata
Kerja aktif
Kata kerja atau
verba mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat
atau kualitas. Kata kerja biasanya berfungsi sebagai predikat atau sebagai inti
predikat dalam kalimat. Pada umumnya kata kerja tidak dapat bergabung dengan
kata-kata yang menyatakan makna kesangatan: sangat,
agak, sekali. Kata kerja tidak dapat diberi awalan ter- yang berati ‘paling’.
Contoh:
Pencuri itu lari.
Mereka sedang belajar di kamar.
Bom itu seharusnya tidak meledak.
Orang asing itu tidak
akan suka masakan Indonesia.
Macam-macam
Verba (Kata Kerja)
a.
Verba
Transitif.
Verba
transitif adalah verba yang memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat
aktif, dan objek itu dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:
Ibu sedang membersihkan kamar itu. (Kamar itu sedang dibersihkan ibu)
Saya sedang mencari pekerjaan. (Pekerjaan
sedang saya cari)
Verba
transitif terdiri atas verba ekatransitif, verba dwitransitif, dan verba
semitransitif.
Verba
Ekatransitif adalah verba transitif yang diikuti oleh satu objek
Contoh: Ibu akan membeli baju baru.
Verba
Dwitransitif adalah verba yang dalam kalimat aktif dapat diikuti oleh dua
nomina (kata benda), satu sebagai objek dan satunya lagi sebagi pelengkap.
Contoh: Ibu akan membelikan kakak baju baru.
Verba
Semitransitif adalah verba yang objeknya boleh ada dan boleh juga tidak.
Contoh: Ayah sedang mambaca
(koran).
b.
Verba
Taktransitif / Intransitif
Verba taktransitif adalah verba yang
tidak memiliki nomina di belakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam
kalimat pasif.
Contoh: Ayah sedang mandi.
Rumah itu berdinding
bambu.
Gadis itu tersipu-sipu.
Buah mangga itu membusuk.
4)
Kata
benda
Kata
benda atau nomina merupakan kata-kata yang menunjukkan sebuah benda baik itu
yang memiliki sifat abstrak atau konkret. Di dalam bahasa Indonesia, kata benda
sendiri terdiri dari beberapa jenis jika didasari dengan proses pembentukan
kata benda yakni kata benda dasar yang merupakan kata-kata menunjukkan
indentitas sebuah benda secara konkret, sehingga membuat kata-kata tersebut
tidak bisa diuraikan ke bentuk yang berbeda. Sementara kata benda turunan
adalah jenis kata benda yang dibentuk karena afiksasi sebuah kata dengan kata
lain.
Jenis-Jenis Kata Benda
1. Jenis Kata Benda dari Proses
Pembentukkannya
Dari proses pembentukkannya, jenis jenis kata benda terdiri dari 2 jenis yang berbeda yakni kata benda
dasar dan kata benda turunan.
1.1. Kata Benda Dasar
Kata benda dasar atau nomina dasar merupakan
kata-kata yang secara konkret memperlihatkan identitas sebuah benda sehingga
kata tersebut sudah tidak dapat lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contohnya
televisi, meja, baju dan sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·
Kami sekeluarga sedang
bersantai menonton televisi.
·
Meja belajar adik terlihat sudah usang.
·
Ibu mencuci baju.
1.2.
Kata Benda Turunan
Kata benda turunan adalah terbentuknya kata
benda karena adanya proses afiksasi sebuah kata dengan kata lainnya. Sedangkan
proses pembentukannya sendiri juga terdiri dari beberapa bentuk, yakni :
·
Verba
+ (-an) : masakan,
makanan, minuman. Contoh kata benda turunan Verba + (-an) dalam kalimat :
1. Masakan yang disajikan di restoran itu sangat lezat. (Masak adalah
kata benda yang mengalami proses afiksasi sehingga menjadi kata benda turunan
masakan).
2. Sita membeli minuman dingin
di toko sebelah. (Minum adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi
sehingga menjadi kata benda turunan minuman).
3. Rudi selalu membawa makanan dari
rumah sebagai bekal sekolah. (Makan adalah kata benda yang mengalami proses
afiksasi sehingga menjadi kata benda turunan makanan).
·
(Pe-)
+ Verba : pemahat, pencuri,
pembalap. Contoh kata benda turunan (Pe-) + Verba dalam kalimat :
1. Pencuri itu akhirnya tertangkap setelah melakukan aksinya. (Curi
adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dengan penambahan awalan -pe
sehingga menjadi kata benda turunan pencuri).
2.
Pembalap motor liar ditertibkan para petugas
karena mengganggu lalulintas. (Balap adalah kata benda yang mengalami proses
afiksasi dan mendapat awalan -pe sehingga menjadi kata benda turunan pembalap).
3. Pemahat di desaku berhasil menjual karya seninya dengan harga yang
mahal. (Pahat adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat
awalan -pe sehingga menjadi kata benda turunan pemahat).
·
(Pe-)
+ Adjektiva : pemakan, penari,
pemarah. Contoh kata benda turunan (Pe-) + Adjektiva dalam kalimat :
1. Harimau adalah salah satu hewan pemakan daging.
(Kata pemakan menjadi kata benda turunan karena mendapatkan awalan pe-).
2. Ani adalah seorang penari Bali
yang handal. (Penari menjadi kata benda turunan karena mendapatkan awalan pe-).
3. Haris sudah berubah menjadi orang yang pemarah setelah
orangtuanya meninggal dunia. (Pemarah menjadi kata benda turunan karena
mendapatkan awalan pe-).
·
(Pe-)
+ Nomina + (-an) : perkawinan,
perbelanjaan, perbukitan. Contoh kata benda turunan Pe-) + Nomina + (-an) dalam
kalimat :
1. Perkawinan kedua pasangan tersebut menjadi pesta paling meriah tahun ini.
(Kawin adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat awalan pe-
serta akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).
2. Ibu pergi ke pusat perbelanjaan untuk
kebutuhan rumah tangga. (Belanja adalah kata benda yang mengalami proses
afiksasi serta mendapat awalan pe- dan akhiran -an sehingga menjadi kata benda
turunan).
3. Di belakang rumahku terdapat perbukitan kecil
yang sangat indah. (Bukit adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan
mendapat awalan pe- serta akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).
2. Jenis Kata Benda Menurut Wujud
Jenis kata benda menurut wujudnya juga
dibedakan menjadi 2 jenis yakni:
2.1. Kata Benda Konkret
Kata benda konkret merupakan benda yang
wujudnya terlihat dengan jelas dan bisa ditangkap pancaindera. Contoh : mobil,
sepeda, sendok, selimut, kertas dan sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·
Ayah pergi ke kantor
menggunakan mobil. (Mobil adalah kata benda dengan wujud jelas dan
bisa dipegang/disentuh oleh pancaindera).
·
Aku dan adik selalu
main sepeda di sore hari. (Sepeda adalah kata benda dengan
wujud jelas dan bisa dipegang oleh pancaindera).
·
Malam ini sangat
dingin, sehingga aku tidur menggunakan selimut. (Selimut adalah
kata benda dengan wujud jelas dan bisa disentuh oleh pancaindera).
2.2. Kata Benda Abstrak
Kata benda abstrak merupakan merupakan benda
yang bentuknya tidak terlihat dan tidak bisa ditangkap oleh pancaindera, akan
tetapi keberadaannya nyata. Contoh : solusi, gas, kegembiraan, kesedihan dan
sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·
Solusi yang ia berikan selalu menjadi keputusan
baik bagi perusahaan. (Solusi adalah kata benda yang bentuknya tidak bisa
dipegang atau disentuh oleh pancaindera).
·
Dari gudang tersebut,
tercium bau gas yang sangat menyengat. (Gas adalah kata benda
yang bentuknya tidak bisa disentuh oleh pancaindera).
·
Kegembiraan meliputi keluarga ani karena kedatangan
kerabatnya dari kampung halaman. (Kegembiraan merupakan kata benda yang
bentuknya tidak bisa dipegang oleh pancaindera).
3. Kata Benda Yang Dibendakan
Selain 2 jenis kata benda di atas, masih ada
jenis kata benda lain yakni kata yang dibendakan. Kata yang dibendakan
merupakan kata yang sesungguhnya tidak tersusun dari kata benda asli, akan
tetapi dianggap sebagai kata benda karena ditambahkan imbuhan. Contoh:
Kesucian, kekuatan, pelukis dan sebagainya. Contoh dalam kalimat :
·
Kesucian seorang
wanita harus selalu dijaga sampai ia menikah nanti. (Kesucian adalah kata yang
dibendakan yang bukan merupakan kata benda asli namun dianggap kata benda
karena mendapat imbuhan).
·
Kekuatan yang dimiliki
petinju tersebut berhasil membuat kalah lawannya. (Kekuatan adalah kata yang
dibendakan yang bukan merupakan kata benda asli namun dianggap kata benda
karena mendapat imbuhan).
·
Karya pelukis asal
Jawa Tengah tersebut berhasil mengharumkan nama Indonesia di mancanegara.
(Pelukis adalah kata yang dibendakan yang bukan merupakan kata benda asli namun
dianggap kata benda karena mendapat imbuhan).
5)
Istilah
teknis
Kata
yang memiliki arti khusus dalam bidang tertentu
6)
Kalimat
aktif
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan
sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan yang dikemukakan
dalam predikat (P) kepada objek (O)
contoh:
Ani menyirami bunga.
Ayah membeilkanku sebuah sepeda.
John merusak bukunya Andi.
Ciri-ciri kalimat aktif:
1. Pada kalimat aktif subjek melakukan suatu
tindakan yang langsung mengenai objeknya.
2. Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau
Ber-
3. Ada kalimat aktif yang memerlukan objek
4. Ada kalimat aktif yang tidak memerlukan
objek. Setelah mendapat predikat subjek ditambah pelengkap atau keterangan.
5. Kalimat Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu
tindakan yang berupa predikat oleh objek.
Contoh:
Tanaman disirami oleh ibu.
Kakak dibelikan sebuah jam tangan oleh ayah
Bajuku dicuci oleh ibu.
Ciri-ciri
kalimat pasif:
1. Subjek pada kalimat aktif menjadi
objek pada kalimat pasif.
2. Predikat menggunakan awalan di-,
ke-an atau ter-
Contoh: Rumahnya terbakar oleh si jago merah.
Ruangan kelas disapu oleh kami. (aktif)
Rumahku kemasukan Maling tadi malam. (pasif)